![]() |
Foto: Ketua Dewisnu Sumbar, M. Subari bersama Rizky Jurnalis detaksumbar.com di ladang jeruk, Kampuang Sarugo, Nagari Koto Tinggi, Kab. Lima Puluh Kota. |
Bukittinggi - Pasca mengiringi perjalanan para tamu dari negara Malaysia ke beberapa lokasi objek wisata dan desa wisata di seputar Provinsi Sumatera Barat, Tim Desa Wisata Nusantara (Dewisnu) Sumbar yakin bahwa dampak sosial ekonomi masyarakat akan semakin meningkat jika potensi desa wisata di Sumbar dikelola dengan serius.
Situasi ini tercermin dari sikap dan perilaku para tamu atau wisatawan dari Malaysia yang menunjukkan rasa haru, senang, bahagia selama perjalanan dan pada saat menikmati pemandangan akan indahnya alam Minangkabau.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewisnu Sumbar, Muhammad Subari atau biasa disapa Bari, melalui saluran telepon, usai memandu sejumlah wisatawan dari Jabatan Pendidikan Negeri Sembilan Malaysia, pada Rabu, 25 Mei 2022.
Foto: Rombongan Wisatawan Jabatan Pendidikan Negeri Sembilan Malaysia di Puncak Lawang.
"Selain itu, jika rasa batin para wisatawan itu terpenuhi tentunya akan muncul keinginan-keinginan lain seperti ingin mengetahui adat budaya, rumah atau tempat bersejarah, museum, menikmati kuliner, souvernir dan lain sebagainya yang unik atau yang khas dari Minangkabau. Kebetulan khusus wisatawan dari Malaysia ini, niat mereka tidak hanya semata-mata untuk berwisata tapi mereka juga ingin memberikan sumbangsih kepada masyarakat Sumatera Barat untuk bidang pariwisata dan pendidikan," kata Bari.
Untuk itu, lanjut Bari, kami dari Tim Dewisnu Sumbar bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, akan terus memberikan perhatian dan kepedulian lebih terhadap seluruh desa/nagari binaan yang memiliki potensi objek wisata untuk ditumbuh-kembangkan agar memiliki nilai jual.
"Seperti kita ketahui, bumi dan alam Minangkabau ini sangat besar potensinya untuk dikelola secara serius. Untuk ditingkatkan potensi objek wisata itu, kita semua juga harus ikut peduli atau sadar wisata terhadap alam kita ini," tegasnya.
Foto: Rombongan Wisatawan Malaysia
Sehingga, tambah Bari, andil itu tidak hanya dari pemerintah saja tapi juga dari masyarakat yang memiliki kesadaran akan pariwisata. Kita tidak mungkin kerja sendiri tapi harus bersama-sama (tim work), stakeholder, pegiat wisata apapun itu, media atau insan pers, termasuk juga masyarakat.
"Mohon izin bang ya, seperti saat kita mendampingi ke Nagari Pagadih, Rumah Gadang Seribu Gonjong, Koto Tinggi, Puncak Lawang, Danau Maninjau dan ke beberapa tempat lain, di internal kita aja, ada bang Roby ZR, Om Bodal, Syafrianto, Rido termasuk abang Rizky dari media detaksumbar.com sebagai insan pers," ucapnya.
Untuk tim work lain, tentu kita akan berkolaborasi dengan pegiat wisata seperti pemilik atau pegiat tour travel, hotel, homestay, restoran, pengrajin souvernir, pedagang kuliner, pemandu wisata, club motor, kepolisian dan pemerintah.
"Harapannya dari Dewisnu Sumbar bang, sebagian besar Nagari-Nagari atau Desa ini memiliki standar untuk ditingkatkan potensi wisatanya, berdaya saing, tinggi nilai jualnya yang berdampak kepada sosial, ekonomi serta pendidikan masyarakat di Sumbar," tutup Bari. (*)