![]() |
Foto: Zulhefrimen SH dampingi kliennya Young Happy di Belakang Balok, Kota Bukittinggi. |
Bukittinggi - Paska indikasi teror yang dialami di rumah Kordinator LSM ARAK, Young Happy kemarin diduga akibat ada pihak yang tidak senang dengan laporan-laporan dugaan korupsi atau penyalahgunaan kewenangan di Pemerintah kota Bukittinggi.
Sehari sebelumnya, rumah Kordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) Bukittinggi, Young Happy yang beralamat di Kompleks Pakoan II, No: 877, Jorong Aro Kandikia, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam diteror oleh orang tak dikenal pada Jumat dini hari.
Hal ini disampaikan Young Happy didampingi kuasa hukumnya, Zulhefrimen SH, saat konferensi pers di Belakang Balok, Kota Bukittinggi, pada Sabtu, (02/09). Dirinya menambahkan bahwa kejadian kemarin merupakan kategori teror yang merusak barang.
"Ya selama ini saya merasa tidak pernah punya permasalahan baik secara pribadi di sekitar rumah dengan kelompok atau bahkan dengan rekan sejawat tetapi saya memang pernah membuat laporan dugaan korupsi yang terjadi di kota Bukittinggi," ucapnya.
Ada orang-orang yang merasa tidak senang dengan kegiatan saya atas nama LSM ARAK, sehingga sudah ada yang menjadi Tersangka akibat dari laporan dugaan korupsi seperti di pasar atas.
"Tetapi saya tidak bisa memastikan apakah ini ada kaitannya atau tidak, tentu pihak kepolisian yang akan menindaklanjuti laporan pengaduan saya kemarin. Saya sudah buat laporan pengaduan ke Polresta kemarin setelah sholat Jumat," katanya
Menurut Young Happy perbuatan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kita berharap pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti dan menangkap pelaku. Apalagi saat ini mendekati masa pemilihan umum baik pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah.
Nanti, ketika ada pihak-pihak yang merasa tidak senang atau terganggu dengan kegiatannya lalu dengan mudah sekali mereka akan melakukan teror yang sama di kota ini.
"Mungkin ini yang menjadi landasan para pengecut yang mencoba membuat rasa takut terhadap diri saya dan keluarga sehingga melakukan teror dengan cara merusak kaca belakang mobil saya yang parkir di dalam garasi," ujarnya. (*)