![]() |
Foto: Prof. Dr. Amien Rais memberikan Kuliah Umum di Kampus Universitas Fort de Kock Bukittinggi |
Bukittinggi - Dalam lawatannya ke Provinsi Sumatera Barat, Tokoh Reformasi '98 Prof. Dr. M. Amien Rais MA. Ph.D, berpesan agar generasi muda khususnya mahasiswa mempersiapkan diri dan menambah wawasan kebangsaan untuk cinta tanah air dalam menghadapi persoalan-persoalan global yang berdampak ke Negara Republik Indonesia.
Persoalan global yang berdampak di Indonesia diantaranya adalah serangan sistem kapitalisme baru (new capitalism) dan kolonialisme baru (new colonialism). Secara umum pemahaman sistem kapitalis baru adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan.
Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam acara Kuliah Umum dihadapan ratusan Mahasiswa Universitas Fort de Kock (UFDK), di ruang auditorium pada Sabtu, (16/09) di kota Bukittinggi.
Hadir dalam acara kuliah umum tersebut, diantaranya, Pemimpin Yayasan UFDK Zainal Abidin, Rektor UDFK Evi Hasnita, Wakil Rektor UFDK Nurhayati, Para Dosen dan Mahasiswa UFDK, Amien Rais, Ridho Rahmadi, Fauzan Haviz, M. Fadhli dan sejumlah Jurnalis.
Menurut Amien, serangan sistem kapitalisme baru (new capitalism) dan kolonialisme baru (new colonialism) datang dari negara-negara super power terutama negara Cina yang menyerang ke segala arah baik ke Asia dan Afrika.
Untuk itu, dirinya menambahkan bagaimana kita bisa bertahan dari serangan-serangan tersebut dengan menambah wawasan ilmu teknologi informasi dan artificial intelligence (ai) agar bisa berhadapan dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
Sementara itu usai acara kuliah umum, Rektor UFDK Evi Hasnita saat didampingi Wakil Rektor UFDK, Nurhayati, mengatakan bahwa sangat berkesan dan berkah kehadiran Bapak Prof. Amien Rais sebagai Bapak Reformasi, meskipun tanpa undangan beliau mau berkunjung ke kampus Fort de Kock.
"Memang kita harus melakukan perubahan-perubahan untuk kemajuan. Terutama menyikapi kemajuan teknologi digital dari sisi positif dan negatif, lalu apa solusinya," ujarnya.
Evi menambahkan, di acara tadi secara keseluruhan bagaimana bapak Amien Rais menyampaikan agar mahasiswa melek teknologi baik dari segi penggunaan dan bahkan hingga membuat sistemnya.
"Luar biasa ya respon seluruh civitas akademika dengan tema kuliah umum kali ini. Sesuai di era atau usia mahasiswa-mahasiswi dengan perkembangan zaman yang ada sekarang," ucap Rektor UFDK dengan bangga. (*)