Pemko Bukittinggi Apresiasi Siswa MIS Al-Ikhwan Berprestasi di Tingkat Nasional

Rizky
17 Juni 2023 | 17:48:18 WIB Last Updated 2023-06-17T17:48:18+00:00
  • Komentar
Foto: M. Ezel Husein bersama Wakil Walikota Bukittinggi.

Bukittinggi - Pasca meraih medali perak Level 1 Bidang Matematika, Tingkat Nasional dalam ajang Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (Kossmi) pada bulan Mei tahun 2023, Muhammad Ezel Husain (9), Siswa Kelas III Madina, MIS Al Ikhwan diundang Pemerintah Kota Bukittinggi.


Ajang Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia adalah ajang kompetisi dari seluruh siswa muslim mulai kelas 1 sampai dengan kelas 12 baik yang duduk di bangku Madrasah, Pesantren, Sekolah umum maupun Homeschooling. Peserta kompetisi yang ikut merupakan utusan pribadi maupun utusan sekolah/Madrasah/Pesantren/Homeschooling. 


    Menurut Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi, sengaja mengundang Muhammad Ezel Husain beserta Orangtua, Kepala Sekolah dan Guru Pendamping dari MIS Al Ikhwan ke Balai Kota Bukittinggi, pada Jumat, 16 Juni 2023. 


    "Muhammad Ezel Husain yang hadir bersama orangtua, Kepala Sekolah dan Guru Pendamping dari MIS Al Ikhwan, adalah siswa yang berprestasi ditingkat nasional. Pemko perlu memberikan apresiasi atas prestasinya," tambahnya.


    "Selain apresiasi dari Pemko Bukittinggi, hal ini juga sebagai obat kekecewaan beliau karena sebelumnya nama Husein tidak diikut sertakan saat penyerahan medali karena ada kesalahan panitia dalam pengisian data pemenang," kata Wakil Walikota Bukittinggi. 


    Sebelumnya (Mei 2023) ada kesalahan dalam pencatatan nama pemenang oleh Panitia Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (Kossmi) Tahun 2023, akhirnya nama Muhammad Ezel Husain (9), Siswa Kelas III Madina, MIS Al Ikhwan Kota Bukittinggi, tidak naik panggung kehormatan saat acara serah terima sertifikat dan medali. 


    "Pencapaian ini faktornya karena ada kebersamaan antara anak dengan keluarga. Kemudian dari sekolah ada guru pendamping. Saran saya, kalau bisa disekolah ada 2 orang guru asuh yang bisa membimbing dengan jumlah murid maksimal 30 orang, artinya 1 guru asuh membimbing 15 murid," ucapnya. 


    Sehingga lanjut Marfendi, ada catatan akademik dan non akademik dari guru asuh yang memonitor anak murid mulai dari kelas I sampai kelas VI. Bahan catatan ini berguna bagi Guru Bimbingan Penyuluhan (BP), wali kelas dan orangtua murid. 


    "Catatan ini bisa sebagai rujukan minat belajar anak didik di bidang akademik atau non akademik. Sehingga dari sejak dini kita bisa melihat, memonitor kemauan serta minat belajar anak hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tanpa ada paksaan sekaligus memelihara cita-citanya," kata Marfendi. 


    Ketika ditanya, bagaimana bentuk perhatian Pemko Bukittinggi dalam berperan-serta menunjang pendidikan siswa khususnya di sekolah swasta?


    Terkait hal ini, jawab Marfendi, jika sekolah ingin mengajukan permohonan anggaran untuk menunjang pendidikan sekolah terutama di sekolah swasta dalam rangka peningkatan mutu peserta didik, silahkan saja ajukan permohonan. Nanti Pemerintah Kota akan mengkaji dari sebuah permohonan tersebut. (*)

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Pemko Bukittinggi Apresiasi Siswa MIS Al-Ikhwan Berprestasi di Tingkat Nasional
    • 0

    Terpopuler